Renungan

PERNYATAAN YANG UNIK

115views

PERNYATAAN YANG UNIK

 Yohanes 1:1-18

 “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”  (Yohanes 1 : 18)

Allah yang tidak kelihatan oleh mata jasmani, membuat manusia yang adalah fisik sulit untuk mengerti dan menerima bahwa Allah sungguh ada. Penolakan dan penyangkalan akan hal ini sudah sejak awal terlihat dalam sejarah. Allah yang adalah Roh, tak mungkin dapat dilihat oleh manusia berdosa.

Lalu berkembanglah paham dan pemikiran bahwa Allah itu tidak ada (Atheisme). Pemazmur menulis bagaimana orang bodoh berkata bahwa Allah itu tidak ada (Mazmur 14:1). Akibatnya manusia berdosa memang tak mungkin mencari Allah (Roma 3:11). Allah yang Maha Suci tidak mungkin bersatu dengan manusia yang penuh dosa. Namun Allah yang penuh kasih, mengambil inisiatif mencari manusia. Ia sendiri menyatakan diri-Nya dengan cara yang unik, Ia datang ke dalam dunia, menjadi manusia, di dalam Yesus Kristus (Yohanes 1:14; Ibrani 1:1-3).

Kelahiran Yesus lahir di kota kecil Betlehem, sangat menyentak hati banyak orang, termasuk Herodes. Mengapa? Bagaimana mungkin seorang bayi disembah? Bagaimana mungkin Ia adalah Tuhan dan Raja? Memang pikiran orang bodoh tak mungkin percaya bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi itulah fakta yang tak dapat disangkal. Siapa yang dapat menolak bila Allah sendiri menyatakan diri-Nya menjadi manusia?

Perayaan Natal telah menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah. Motivasi orang berbeda-beda. Ada yang sungguh mengerti maknanya, tetapi banyak pula yang melihat Natal hanya sebagai  perayaan saja. Mereka hanya melihat Yesus sebagai salah satu tokoh agama atau tokoh moral, bukan Tuhan yang patut disembah. Meskipun sampai hari ini dunia masih menolak pernyataan-Nya, namun dunia tak dapat mengubah fakta itu. Kita sangat bersyukur bahwa Allah sendiri mencari kita, diam di dalam kita bukan untuk sementara tetapi selamanya.

Inspirasi: Menerima atau menolak Kristus adalah pilihan manusia. Menerima berarti keselamatan, menolak berarti kebinasaan. (B0y Borang)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response