Kampus

APAKAH TUHAN MAU MENGARAHKAN HIDUP SAYA ?

122views

Tuhan akan memberi arahan dalam hidup kita jika kita memintanya dan percaya pada-Nya. Ini adalah contoh pribadi betapa jelasnya Tuhan dapat membimbing …

Salah satu kegembiraan terbesar saya dalam hidup adalah bertindak atas sesuatu yang saya tahu adalah ide Tuhan.

Saya suka melihat jika Allah mengambil prakarsa. Inilah jenis pola yang saya lihat:

  1. Ia memperhatikan kebutuhan atau kesempatan kita.
  1. Lalu kita bertanya kepada-Nya bagaimana menyelesaikannya. Kita menanti Tuhan memimpin.
  1. Kemudian kita ikuti saja. Kadang-kadang kita mulai mengikuti tanpa seluruh rencana kita ketahui, tetapi tidak apa-apa. Kita mengikuti langkah apa pun yang Dia berikan kepada kita.

Ada banyak ayat Alkitab yang mengajarkan kita untuk melakukan ini. Beberapa diantaranya:

Jiwa kita menanti-nantikan  TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya  yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.(Mazmur.33:20-22)

Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan   dalam jiwaku. (Mazmur.138:3)

Pimpinan Tuhan, kesetiaan Tuhan ketika kita berseru kepada-Nya, adalah bagian besar dari hidup saya. Dia begitu nyata. Begitu jelas dalam tuntunan-Nya.

Saya ingin menceritakan sebuah contoh kepada saudara, dengan harapan membangun iman, visi saudara, untuk menantikan Tuhan dan melihat Tuhan memimpin saudara.

Ini hanya satu contoh di mana Tuhan memulai.

Di berbagai kesempatan, Tuhan menaruh dalam hati saya untuk menulis surat kepada seorang teman atau kerabat yang tidak mengenal Yesus, dan membagikan Injil kepada mereka. Saya setia melakukan hal itu. Tanggapan mereka bukan urusan saya.

Saya hanya tahu Tuhan ingin saya menulisnya. Peluang akan muncul. Misalnya, situasi yang sulit terjadi pada saya, dan seorang kerabat berkomentar tentang “iman saya yang hebat.”

Beberapa hari kemudian, saya menulis kepadanya menjelaskan bahwa iman saya bukanlah masalahnya. Kita bisa mempercayai Allah karena Dia dapat dipercaya.

Saya mengatakan kepadanya, “Jika saya memintamu untuk mendekorasi rumah saya – itu bukan karena keyakinan saya yang besar. Itu karena engkau seorang dekorator yang hebat! ” Dan kemudian saya menjelaskan mengapa Allah dapat dipercaya.

Yah, saya setia menulis surat-surat ini kepada orang lain secara pribadi, karena Tuhan sepertinya membawa orang itu ke dalam pikiran saya. Saya akan bertanya kepada-Nya, “Apa yang harus saya katakan kepada orang ini?”

Ketika Tuhan memberikan pesan untuk disampaikan, saya menulisnya. Ini sepertinya terjadi secara teratur selama bertahun-tahun. ”

Kemudian suatu tahun tertentu, saya memiliki keinginan untuk menulis artikel yang bisa saya cetak dan bagikan kepada tetangga atau pegawai toko, selama Natal. Saya tahu semua orang sibuk sepanjang tahun itu. Namun, saya juga tahu, banyak yang tidak mengetahui kebenaran tentang Natal dan apa yang Yesus tawarkan kepada mereka. Jadi memberikan sebuah artikel kepada seseorang sepertinya mudah.

Agak menakutkan menulis sesuatu “untuk umum.” Saya merasa terbuka. Saya bertanya-tanya apakah saya seorang penulis yang cukup baik untuk melakukan sesuatu seperti itu. Dalam ketakutan saya, saya menghabiskan satu tahun penuh menulis satu artikel itu!

Saya memoles satu paragraf, lalu membuangnya. Itu adalah tempat pengujian saya. Laboratorium saya setahun penuh untuk satu artikel! Gila, saya tahu.

Selama waktu ini, saya diminta untuk menghadiri suatu pertemuan, di mana saya terlibat pelayanan di dalamnya, tetapi anak saya yang berusia 4 tahun kurang sehat dan saya melewatkan 95% waktu konferensi tersebut.

Kecuali satu jam yang penting ini ketika putri saya cukup sehat untuk hadir bersama saya …

Kami naik ke bangku-bangku yang lebih rendah, di bagian paling belakang auditorium besar itu, dengan buku mewarnai dan krayon di tangannya.

Ketika saya melihat ke kerumunan 5.000 orang yang besar, saya berkata kepada Tuhan, “Saya ingin tahu apa yang diperlukan untuk bertemu Linda di tengah orang banyak ini?” Linda adalah penulis penginjilan yang luar biasa, dan saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya tentang menulis.

Kurang dari dua menit kemudian, Linda berjalan di pintu belakang auditorium, di lantai, dan berdiri tepat di bawah kaki saya. Saya hanya membungkuk dan menepuk pundaknya. Kami bertemu untuk makan siang hari itu … pada hari terakhir konferensi.

Sekali lagi,  Tuhan menjawabnya.

Ketika kedua anak saya cukup besar untuk memasuki sekolah dasar, saya berkata kepada Tuhan, “Saya pikir Engkau tentu ingin saya melakukan lebih banyak tulisan untuk penginjilan. Tetapi kita harus menemukan cara untuk menjadi lebih produktif daripada satu artikel dalam setahun. ”

Dalam beberapa bulan, seseorang mengundang saya untuk menjadi penulis untuk seri penginjilan yang ingin mereka lakukan di semua kampus Universitas di A.S. Ini terdiri dari artikel cetak, poster, iklan koran kampus.

Hal itu akhirnya mengarah ke EveryStudent.com, dalam 45 bahasa, mencapai lebih dari 150 juta orang hingga saat ini. Tapi itu cerita yang lain.

Yang saya ingin saudara tangkap adalah mengikuti Tuhan bagaimanapun dia memimpin. Itu dimulai dengan menulis surat kepada teman dan kerabat. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” Lukas 16:10

Mohonlah supaya Tuhan memimpin saudara. Dengarkan apa yang Ia taruh dalam hatimu. Minta Dia untuk menyediakan apa yang dibutuhkan. Kemudian ikuti. Tidak apa-apa untuk takut. Pandanglah kepada-Nya.

By. Marilyn Adamson (Translated by RS)

Jika saudara diberkati dengan Artikel di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response