Kampus

HATI-HATI MEMPOSTING DI MEDSOS

112views

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MEMPOSTING DI MEDIA SOSIAL

Media sosial adalah alat yang hebat, tapi juga bisa menjadi  hal yang mengganggu. Hampir semua orang saat ini bisa menggunakan dan mengakses media sosial. Begitu banyak orang yang ingin menyuarakan pendapat dan memberikan komentar pada postingan kita. Tujuan kita adalah menunjukkan kasih Allah dan membagikan Injil melalui media sosial, tanpa merugikan orang lain  dalam prosesnya.

Dengan tujuan tersebut dalam lingkungan yang penuh dengan komentar ini,  apakah yang harus kita perhatikan saat memposting di media sosial?

 Keenam hal ini jika dilakukan dengan baik, dapat menolong saudara  agar postingan di media sosial memberi dampak kepada lebih banyak orang.

  1. Perhatikan siapa audiens Saudara

Platform media sosial yang berbeda menarik  audiens yang berbeda.

Pengguna Instagram cenderung siswa sekolah menengah dan mahasiswa. Rentang usia di Facebook mencakup audiens yang lebih tua. Sehingga beberapa hal akan lebih sesuai di Instagram daripada Facebook, juga sebaliknya.

Jika audiens Saudara lebih tua,  memposting sesuatu yang lebih serius dan menyentuh hati adalah sesuatu yang perlu dilakukan. Kenali bahasa audiens, apa yang mereka cari – apakah itu sebuah dorongan untuk memahami tentang iman, atau jawaban tentang siapa  Allah. Keterangan di Instagram  lebih sedikit dan menunjukkan emoji, sebaliknya  keterangan di Facebook lebih panjang dan menyentuh.

Jadi bagaimana Saudara bisa lebih mengenal siapa audiens Saudara?

      2. Evaluasi keterlibatan follower Saudara

Penelitian adalah awal yang baik untuk mencari tahu audiens Saudara, tapi ini barulah setengah perjalanan. Dari sana Saudara masih harus terus berjalan untuk mencoba dan akhirnya berhasil mengenal mereka.

Cari tahu apa yang relevan dengan audiens Saudara dengan melacak keterlibatan follower Saudara. Postingan mana yang mereka berikan “like”? Postingan mana yang tidak banyak mendapatkan “like”? Apakah mereka memberi komentar? Jika ya, apakah positif atau negatif? Dan jangan lupa ketika  Saudara mengevaluasi ketertarikan pengikut Saudara, mereka pun sedang mengevaluasi Saudara. Pengikut Saudara ingin mengetahui apakah mereka bisa mempercayai Saudara.

  1. Jadilah orang yang dapat dipercaya

Kepercayaan sangat penting ketika itu datang pada audiens Saudara. Follower Saudara – secara sadar atau tidak  – akan mengevaluasi apa yang Saudara posting untuk melihat apakah hal itu dapat dipercaya dan tidak mengganggu.

Jadi tetaplah dapat dipercaya setiap kali Saudara memposting. Sekali kepercayaan itu rusak, sulit untuk dibangun kembali. Tetapi mendapatkan kepercayaan adalah ikatan yang powerful antara Saudara dan pengikut Saudara.

Salah satu cara untuk kehilangan kepercayaan adalah tidak memposting- atau tidak cukup memposting –  peristiwa penting yang terjadi saat ini.

  1. Tetaplah up to date dengan acara-acara penting

Orang-orang di media sosial suka melihat peristiwa terkini yang dapat mereka kenali dan dilakukan oleh organisasi-organisasi  yang lebih besar.

Mengenali peristiwa terkini untuk diposting memang sulit. Tetapi kita bertanggung jawab menghadirkan Kristus ketika berbicara tentang apa yang terjadi di seluruh dunia.

Kecepatan juga merupakan kunci disini. Jika peristiwa terkini tidak cukup cepat direspon ini akan memberi kesan bahwa Saudara atau organisasi Saudara tidak memiliki kepedulian.

Kita perlu memberi perhatian terhadap apa yang sedang terjadi di seluruh dunia, di komunitas-komunitas atau sekolah di sekitar kita. Jika tidak, akan berpotensi merusak relasi yang telah Saudara ciptakan dengan audiens Saudara.

Cara lain untuk merusak relasi adalah dengan membiarkan rasa frustasi terlihat dalam apa yang Saudara posting.

  1. Jangan mengungkapkan rasa frustasi Saudara

Ketika merespon suatu peristiwa, komentar atau kritikan di akun Saudara, ingatlah organisasi apa yang sedang Saudara wakili atau hadirkan.  Yang lebih penting lagi, ingatlah Siapa yang Saudara hadirkan –  Yesus.

Tetaplah ramah dan baik meskipun orang lain tidak. Media sosial bukanlah tempat untuk berargumen. Penting untuk disadari bahwa Saudara tidak dapat mengubah pikiran seseorang – hanya Allah yang mampu.

Saudara dapat mengasihi orang-orang yang terlihat seperti ‘musuh online’  melalui respon Saudara. Hal praktis yang baik dilakukan adalah berdoa untuk mereka sebelum Saudara terlibat dengan mereka.

Berdoa bagi mereka akan mengingatkan Saudara tentang hal yang terpenting– yaitu Injil.

  1. Tetaplah mengingat Injil

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”  (Yohanes 13:34, TB)

Kita dipanggil untuk memberitakan kebenaran dengan kasih dan mengasihi satu dengan yang lain. Terkadang sulit untuk dilakukan terutama ketika – Saudara merasa – orang lain sedang ‘menyerang’ Saudara.

Bagaimanapun, tetap mengingat Injil akan memampukan kita untuk menempatkan segala sesuatu dalam perspektif yang tepat. Perspektif Injil ini menjadi satu dengan kekuatan yang kita terima dari Roh Kudus akan memampukan kita untuk sungguh-sungguh mengasihi dan peduli pada orang lain.

Oleh Summer Koering 

Diterjemahkan oleh Renike

Diambil dari :

https://www.cru.org/us/en/digitalministry/training/more/what-to-be-aware-of-when-posting-on-social-media.html

Jika saudara diberkati dengan Artikel di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response