KeluargaKomunitas

JATUH DAN JATUH LAGI – 1

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
144views

SERING JATUH

Mari kita mulai dengan sebuah cerita. Rocky adalah “pria itu.” Saudara mungkin pernah bertemu beberapa mahasiswa seperti dia. Memiliki potensi besar sebagai pemimpin di kampus. Dia benar-benar berusaha untuk bertumbuh seara rohani dan memiliki keinginan kuat untuk dapat  mempengaruhi orang lain. Ia juga pandai secara sosial dan disukai. Pemimpin semacam ini hanya muncul setiap beberapa tahun sekali.

Terlepas dari kemampuan kepemimpinannya, Rocky memiliki satu masalah yang tampaknya kecil. Ini benar-benar kebiasaan buruk yang tidak bisa ia hilangkan — Rocky kecanduan permen lollipop. Awalnya dimulai sebagai kesenangan yang tidak berbahaya, kebiasaannya mulai meminta korban. Biaya makan dua lusin Blow-Pops sehari bertambah. Kunjungan ke dokter gigi menunjukkan enam lubang pada gigi, yang tidak hanya menyakitkan, tetapi juga mahal. Secara fisik, tubuhnya yang atletis berubah. Yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana kebiasaannya mulai mempengaruhi hubungannya. Teman sekamarnya semakin kesal menemukan batang bekas lolipop berserakan di kamar mereka. Setiap kali Rocky mencoba berhenti, dia menjadi mudah marah. Teman-temannya memperhatikan bahwa dia menghabiskan lebih banyak waktu seorang diri.

Segalanya mulai hancur ketika Rocky tertangkap basah mencuri dari celengan teman sekamarnya, mencari receh untuk memenuhi kebiasaannya. Merasa terhina, terpuruk dan kecewa, ia datang kepada saudara untuk meminta bantuan. Dia menceritakan kepada saudara bahwa dia sangat menyadari bahwa kebiasaannya telah menjadi masalah nyata tetapi dia terlalu malu untuk membicarakannya dengan siapa pun. Dia berkata bahwa dia telah berkali-kali meminta kepada Tuhan untuk menghilangkan ketergantungannya, mencoba menghafal ayat-ayat Firman Tuhan dan bahkan berjanji kepada Tuhan bahwa dia akan benar-benar menghilangkan keinginannya untuk makan makanan yang manis-manis. Sementara dia mungkin dapat membebaskan diri selama beberapa hari, tetapi segala sesuatu yang ia coba tidak membawa perubahan yang lama.

Daud berdoa,Bebaskan hambamu dari dosa-dosa yang kusadari.; biarlah mereka tidak menguasai aku. (Mazmur 19:13)

Yang menyedihkan, cerita tentang Rocky ini menggambarkan pengalaman yang terlalu nyata bagi orang percaya yang tulus. Seperti Rocky, banyak orang yang mencari Kristus menjadi frustrasi, kecewa dan hampir putus asa karena mereka dilumpuhkan oleh dosa kebiasaan “yang menguasai mereka.” Dan seringkali ‘wilayah’ ini disembunyikan karena takut akan penghakiman dan penolakan.

Mari mundur sejenak dan gunakan pengalaman Rocky sebagai contoh. Rocky punya masalah. Dalam hal ini, ‘permen lolipop’-nya yang mewakili area kehidupan seseorang di mana seseorang telah kehilangan kendali dan merasa tidak berdaya, kalah, atau tidak lagi dapat menguasai diri. Ibrani 12: 1-2 memberikan kita wawasan di sini. Dengan mengingat banyak saksi seperti awan dan mereka yang telah menunjukkan iman yang patut dicontoh di masa lalu, penulis mendesak para pembacanya untuk “membuang segala sesuatu yang membebani dan dosa yang begitu merintangi.

Mari kita lihat ‘permen lolipop’ seseorang melalui kisi-kisi ini. Terkadang permen lolipop seseorang adalah manifestasi nyata dari dosa (dosa yang begitu mudah menjerat) – nafsu, menggunakan pornografi, penyalahgunaan alkohol dan narkoba, kemarahan, kebohongan, bergosip. Lain waktu, ada hal-hal yang kelihatannya tidak terlihat seperti  sesuatu yang merintangi. Ketergantungan akan hubungan, kecanduan bekerja atau keberhasilan akademis, nonton film/sinetron, main video, kecanduan makanan, olahraga, chatting    online, dll.

Terlepas dari bentuk kehancurannya, beberapa karakteristik umum sering kali benar pada orang yang berjuang dengan dosa kebiasaan.

PROSESNYA

Pertama, ada keinginan yang tulus untuk berhenti tetapi tidak mampu untuk melakukan wlalaupun sudah berusaha keras. Mereka merasa terjebak dalam perilaku. Pikirkan kecanduan yang mereka alami: mereka tidak berdaya untuk mengendalikan.

Kedua, dosa dan tingkat kerusakan perilaku yang tetap berada dalam kegelapan. Akibatnya mereka mengalami rasa malu dan bersalah yang luar biasa. Mereka memulai perjalanan mereka dengan Kristus dan kemudian hal itu menjadi MASALAH dalam kehidupan mereka.

Ketiga, mungkin ada kualitas baik dan buruk dalam hidup mereka. Ketika perilaku dan pola dosa muncul, mereka menjadi orang lain. Selain itu, mereka dapat melakukannya dengan sangat baik dalam mencapai kemenangan dan kemudian tiba-tiba tergelincir atau kambuh kembali.

Keempat, perilaku tersebut hampir selalu mengisolasi orang tersebut dari hubungan sejati. Dan, baik penyebab maupun solusi dari perilaku pada dasarnya adalah komponen relasional. Dengan demikian solusinya harus fokus pada relasional dan bukan hanya moral. Selengkapnya tentang hal itu, kita bicarakan nanti.

Akhirnya, bertindak melakukan dosa sebagai suatu kebiasaan yang dinamis dan seperti berhala. Apapun mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga mengambil tempat Allah dalam hidup mereka.

MASIH ADA HARAPAN

Namun, di tengah kekacauan dan sakit hati yang mengalir dari kegagalan ini ada harapan untuk perubahan — tidak hanya dalam cara seseorang berperilaku, tetapi juga perubahan hati yang mendalam dan abadi. Mari kita lihat pandangan baru tentang dosa kebiasaan. Yang pasti, Allah memiliki kebencian suci untuk dosa dan tidak pernah bertanggung jawab untuk secara langsung menggoda siapa pun (Yakobus 1:13).

Apakah bukan Tuhan yang menggunakan rencana jahat iblis sebagai kesempatan nyata untuk menyatakan karunia dan kuasa -Nya? Sebagai orang-orang yang memuridkan, kita memiliki kesempatan berharga untuk melihat melalui ‘jendela’ di hati orang-orang yang kita layani. ‘Permen lolipop’ kita mewakili satu jendela yang dapat digunakan Tuhan untuk kemuliaan-Nya karena ini berhubungan dengan perubahan hati dan karakter jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita terapkan karena Tuhan membuka jalan bagi kita, untuk ada dalam kehidupan mereka untuk bergabung dan melakukan perjalanan bersama mereka. Agar prinsip-prinsip ini bekerja, diasumsikan bahwa orang yang ada di sini — orang yang dilayani — memiliki keinginan untuk berubah.

Banyak yang tidak yakin bahwa apa yang mereka lakukan adalah dosa atau kebiasaan mereka yang tampaknya tidak bersalah menjadi kekuatan destruktif dalam hidup mereka. Kita dapat mengasihi orang-orang itu, kita ada untuk mereka, berbagi kisah kita sendiri dengan mereka, tetapi Tuhan perlu bekerja dalam hati mereka sebelum mereka siap untuk melakukan kerja keras yang diperlukan untuk benar-benar berubah. Ada pepatah yang cocok di sini: “Tindakan yang setengah-setengah tidak ada gunanya bagi kita.”

Namun, dalam konteks ini, kita berbicara tentang orang-orang yang benar-benar ingin berubah. Mereka sakit dan lelah dan tercekik oleh kebiasaan dosa. Mereka telah berusaha untuk bebas tetapi belum menemukan jawaban yang tepat. Kepada orang-orang inilah kita memiliki hak istimewa untuk menawarkan harapan.

Bagaimana kita menjadi rekan dalam perjalanan rohani bagi mereka yang sering “jatuh”?

Baca Selanjutnya: Jatuh dan Jatuh Lagi Part 2

(Diterjemahkan oleh RS)

Chapter excerpt taken from “Flesh” (CruPress).

© 2010, CruPress, All Rights Reserved. CruPress.com

https://www.cru.org/us/en/train-and-grow/life-and-relationships/men/recurring-sin.html

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response