Komunitas

DICIPTAKAN UNTUK KEKEKALAN

802views

Diciptakan Untuk Kekekalan

Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka

(Pengkhotbah 3:11)

Tentu Allah tidak akan menciptakan mahluk

Seperti manusia hanya untuk hidup sehari! Tidak, tidak manusia diciptakan untuk kekekalan

(Abraham Lincoln)

            Kehidupan ini bukan hanya yang ada sekarang. Kehidupan di bumi hanyalah gladi bersih dari kehidupan yang sesungguhnya. Ketimbang yang anda habiskan disini, Anda akan menghabiskan jauh lebih banyak waktu sesudah kematian, yaitu di dalam kekekalan. Bumi adalah daerah persiapan, prasekolah, uji coba bagi kehidupan Anda di kekekalan. Inilah masa latihan sebelum permainan yang sesungguhnya; putaran pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Kehidupan ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya.

Anda bisa hidup paling lama seratus tahun di bumi, tetapi Anda akan hidup selamanya di kekekalan. Waktu Anda di bumi, seperti yang dikatakan oleh Sir Thomas Browne, “hanyalah tanda kurung kecil di dalam kekekalan.” Anda diciptakan untuk hidup selama-lamanya.

Alkitab berkata,” Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka”. Anda memiliki suatu naluri bawaan yang merindukan kekekalan. Ini karena Allah merancang Anda, menurut gambar-Nya, untuk hidup kekal. Sekalipun kita tahu bahwa semua orang akhirnya meninggal, kematian selalu terasa tidak wajar dan tidak adil. Alasannya mengapa kita merasa bahwa seharusnya kita hidup selamanya adalah karena Allah melengkapi otak kita dengan keinginan tersebut!

Suatu hari jantung Anda akan berhenti berdetak. Ini akan merupakan akhir bagi tubuh dan waktu Anda di bumi, tetapi bukanlah akhir dari diri Anda. Tubuh duniawi Anda hanyalah kediaman sementara bagi roh Anda. Alkitab menyebut tubuh duniawi sebagai “kemah”, tetapi menunjuk pada tubuh masa depan sebagai sebuah “rumah”. Alkitab berkata, “Jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyiapkan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.”

Sementara kehidupan di bumi menawarkan banyak pilihan, kekekalan, menawarkan hanya dua pilihan: surga atau neraka. Hubungan dengan Allah di bumi akan menentukan hubungan Anda dengan-Nya di dalam kekekalan. Jika Anda belajar untuk mengasihi dan mempecayai Anak Allah, Yesus, Anda akan diundang untuk menghabiskan kekekalan bersama Dia. Sebaliknya, jika Anda menolak kasih, pengampunan, dan keselamatan-Nya, Anda akan menghabiskan kekekalan terpisah dari Allah selamanya.

C.S. Lewis berkata, “Ada dua macam orang: yaitu orang-orang yang berkata kepada Allah ‘Jadilah kehendak-Mu’ dan orang-orang yang kepada mereka Allah berkata, ‘Baiklah kalau begitu, pilihlah sesuai dengan keinginanmu”. Tragisnya banyak orang harus menjalani kekekalan tanpa Allah karena mereka memilih untuk hidup tanpa Dia di muka bumi ini.

Apabila Anda sepenuhnya memahami bahwa kehidupan ini bukan hanya untuk sekarang hanyalah persiapan untuk menghadapi kekekalan, Anda akan mulai hidup dengan berbeda. Anda akan mulai hidup dalam terang kekekalan, dan itu akan mewarnai cara Anda menangani semua hubungan, tugas dan keadaan. Tiba-tiba banyak kegiatan, sasaran bahkan masalah yang tampak begitu penting akan kelihatan tidak penting, kecil, dan tidak layak untuk Anda perhatikan. Semakin dekat Anda hidup dengan Allah, semakin kecil hal lainnya dalam pandangan Anda

Kehidupan ini adalah persiapan untuk kehidupan berikutnya”

Ketika Anda hidup dengan mempertimbangkan kekekalan, nilai-nilai Anda berubah. Anda menggunakan waktu dan uang Anda secara bijak. Anda akan lebih menghargai hubungan dan karakter daripada kepopuleran atau kekayaan atau prestasi atau bahkan kesenangan. Prioritas-prioritas Anda akan tertata ulang. Soal mengikuti trend, model pakaian, dan nilai-nilai popular tidaklah penting lagi. Paulus berkata, “Aku pernah menganggap semua hal ini sangat penting, tetapi sekarang aku menganggap semua itu tidak berharga karena apa yang telah Kristus lakukan.” Jika hanya waktu di dunia saja yang merupakan kehidupan Anda, saya akan menganjurkan agar Anda segera menikmati hidup ini sepuas-puasnya. Anda bisa mengabaikan soal sikap baik dan etika, dan tidak perlu khawatir tentang segala akibat dari tindakan Anda.anda bisa menuruti keinginan hati untuk hidup dengan mementingkan diri secara mutlak karena tindakan-tindakan itu tidak akan memiliki akibat jangka panjang. Tetapi, inilah yang menentukan, kematian bukanlah akhir dari diri Anda! Kematian bukanlah akhir dari kehidupan Anda, tetapi merupakan perpindahan menuju kekekalan, karena itu ada akibat-akibat kekal untuk segala sesuatu yang Anda lakukan didunia. Setiap tindakan dalam hidup kita memberi pengaruh untuk kehidupan kita dalam kekekalan.

Ketika Anda hidup dengan mempertimbangkan kekekalan, nilai-nilai Anda Berubah”

Aspek yang paling merusak dari kehidupan zaman sekarang adalah pola pikir jangka pendek. Untuk dapat menjalani hidup yang maksimal Anda harus terus menerus memelihara visi kekekalan di dalam pikiran dan nilai kekekalan didalam hati. Kehidupan bukan hanya untuk dijalani sekarang! Sekarang ini adalah puncak yang kelihatan dari gunung es. Kekekalan adalah semua sisa gunung es yang tidak terlihat di bawah permukaan. Seperti apakah keadaan di alam kekekalan bersama Allah? Terus terang, kemampuan otak kita tidak bisa menghadapi keajaiban dan kehebatan surga. Itu sama seperti mencoba menggambarkan internet kepada seekor semut. Tidak ada gunanya. Belum ditemukan kata-kata yang mungkin bisa menyampaikan kekekalan. Alkitab berkata, “Tidak seorang manusiapun pernah melihat, mendengar ataupun membayangkan hal-hal indah yang disediakan Allah bagi orang yang mengasihi Dia.”

Namun, Allah telah memberikan kepada kita penglihatan sekilas tentang kekekalan di dalam Firman-Nya. Kita mengetahui bahwa Allah sedang mempersiapkan sebuah rumah kekal bagi kita. Di surge kita akan dipersatukan kembali dengan Saudara kita orang-orang pecaya, dibebaskan dari segala penderitaan dan kesusahan, diberi upah atas kesetiaan kita di bumi, dan ditugaskan kembali untuk melakukan pekerjaan yang akan senang kita lakukan. Kita tidak akan berbaring di awan-awan dengan mahkota sambil memainkan harpa! Kita akan menikmati hubungan yang tak pernah putus dengan Allah, dan Dia akan memiliki kita untuk selama-lamanya. Suatu hari Yesus berkata, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”

            C.S. Lewis menangkap konsep kekekalan pada halaman terakhir Catatan-catatan Narnia, ketujuh seri buku fiksi anaknya; “Bagi kita inilah akhir dari segala kisah… tetapi bagi mereka itu hanyalah awal dari kisah yang sesungguhnya.” Seluruhnya kehidupan mereka di dunia ini.. hanya merupakan sampul halaman judul: sekarang akhirnya mereka memulai Pasal Satu dan Kisah Besar, yang tidak seorangpun di bumi ini pernah membacanya, yang berlangsung untuk selamanya, yang setiap bab nya lebih baik daripada bab sebelumnya.

Allah memiliki suatu tujuan bagi kehidupan Anda di dunia, tetapi itu tidak berakhir di sini. Rencana-Nya mencakup jauh lebih banyak daripada beberapa dekade yang akan Anda habiskan di planet ini. Ini bukan sekedar “kesempatan seumur hidup”; Allah memberi Anda suatu kesempatan yang melebihi umur hidup Anda. Alkitab berkata, “Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, tujuan-tujuan-Nya kekal.”

Satu-satunya saat dimana sebagian besar orang berpikir tentang kekekalan adalah pada saat pemakaman, dan saat itu pemikiran tersebut sering hanya bersifat dangkal, dan sentimental yang didasarkan pada ketidaktahuan. Anda mungkin merasa tidak wajar kalau orang memikirkan kematian, tetapi sebenarnya tidak sehat kalau orang hidup dengan menolak kematian dan tidak memikirkan hal yang tidak mungkin dielakkan. Hanya orang bodoh yang akan menjalani kehidupan tanpa bersiap-siap.

Sama seperti kesembilan bulan yang Anda habiskan di dalam Rahim bukanlah suatu akhir tetapi persiapan untuk menghadapi kehidupan, demikian juga kehidupan ini merupakan persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki suatu hubungan dengan Allah melalui Yesus, Anda tidak perlu takut kematian. Itulah pintu menuju kekekalan. Kematian akan menjadi jam terakhir dari waktu Anda di bumi, tetapi bukan akhir dari diri Anda. Bukannya akhir dari kehidupan Anda, kematian justru merupakan hari kelahiran Anda ke dalam kehidupan kekal. Alkitab berkata, “Sebab dunia ini bukanlah tempat tinggal kita, dengan penuh pengharapan kita menantikan tempat tinggal kita yang kekal di surga.”

            Dibandingkan dengan kekekalan, waktu kita di bumi adalah sekejap mata, tetapi akibatnya akan kekal. Perbuatan-perbuatan dalam kehidupan ini menentukan nasib dalam kehidupan berikutnya. Kita seharusnya “Sadar bahwa selama kita masih hidup di dunia ini selama itu pula kami jauh dari surga, tempat Yesus berada.” Bertahun-tahun lalu sebuah slogan popular mendorong orang-orang untuk menjalani hidup setiap hari seolah-olah “hari pertama dari sisa hidup Anda”. Sesungguhnya, akan lebih bijak untuk menjalani hidup setiap hari seolah-olah hari ini adalah hari terakhir kehidupan Anda. Matthew Henry berkata, “Seharusnya setiap hari kita bersiap-siap untuk menghadapi hari terakhir kita.”

Pertanyaan untuk dipikirkan :                                                                                                                                                          “Karena saya diciptakan untuk hidup kekal, hal-hal apakah yang seharusnya tidak saya lakukan lagi dan hal-hal apakah yang seharusnya mulai saya lakukan hari ini.” ?

(Ditulis kembali dari buku ” Purpose Driven Life.” hari keempat)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response