HELP FOR TODAY – HOPE FOR TOMORROW
THEMA diatas merupakan judul dari Retreat keluarga yang kami sebut dengan “ I Still Do Retreat “, sebuah kebutuhan bagi kebanyakan keluarga-keluarga Kristen yang super sibuk dengan berbagai kegiatan: pekerjaan, bisnis, mengasuh dan membesarkan anak-anak, serta tugas-tugas lainnya. Sehingga banyak keluarga tidak memiliki waktu untuk duduk bersama, merenungkan dan mengevaluasi pernikahan yang telah berlangsung lama maupun yang baru beberapa tahun.
‘Dunia’ yang kita geluti sangat menarik perhatian dan sepertinya membutuhkan seluruh konsentrasi, sehingga seakan tidak ada waktu, tenaga dan perhatian tersisa bagi pasangan. Apalagi ketika anak-anak membutuhkan perhatian extra untuk urusan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, les yang harus mereka ikuti, dan lain sebagainya. Bahkan pasangan suami istri yang telah puluhan tahun menikah juga merasakan pentingnya duduk diam, merenungkan dan mengevaluasi pernikahan mereka.
Karena kebutuhan-kebutuhan mendasar inilah, untuk kesekian kalinya Retreat ini diadakan kembali. Bp. Pendeta Bambang Siswanto dan Ibu Sarah serta panitia kecil yang telah biasa menyelenggarakan acara ini bekerja secara baik mempersiapkan retreat ini. Kali ini acara diadakan di sebuah tempat yang asri, Hotel Grand Pesona di daerah Bogor/Gadog pada tanggal 24 – 25 November 2018. Peserta yang hadir tidaklah terlalu banyak, karena memang kami lebih mengutamakan kualitas pelayanan bagi setiap keluarga. Mulai dari yang baru 1 tahun menikah sampai ada yang telah merayakan ulang tahun pernikahan ke 45 ikut dalam acara ini.
Peserta tidak hanya mendengarkan ceramah, namun mereka juga diajak berdiskusi, serta mengambil waktu untuk diskusi dari hati ke hati bersama pasangan, ada juga games-games yang mendukung sesi yang disampaikan, dan waktu ‘dating’ bersama pasangan – suatu hal yang mungkin langka dilakukan oleh pasangan yang hadir, untuk merefleksikan pernikahan mereka selama ini, sehingga waktu yang 2 hari itu terasa kurang. Banyak peserta merasa bahwa mereka belum pernah mengikuti acara retreat keluarga yang seperti ini. Dari lembar respons peserta, kami melihat bahwa hampir semuanya merasa diberkati dengan materi dan acara yang mereka ikuti. Pada bagian akhir acara, para peserta diminta mengingat kembali komitmen yang pernah mereka ucapkan di hadapan Tuhan dan jemaat pada saat mereka melangsungkan pemberkatan nikah dulu. Mereka diminta untuk menjabat tangan pasangan, dan mengucapkan janji nikah mereka kembali. “Janji Nikah” pun diucapkan kembali, kata demi kata dengan sungguh-sungguh oleh pendeta dan diikuti dengan sangat seksama oleh seluruh peserta. Sebagian peserta bahkan yang meneteskan air mata karena sangat terharu mengikuti prosesi ini.
Beberapa kesaksian yang kami dengar antara lain dari Robin & Nida : Tadinya kami tidak terlalu bergairah ikut acara ini, karena itu kami agak terlambat tiba di lokasi, namun setelah masuk sesi demi sesi kami sungguh diberkati. Saya yakin semua keluarga Kristen harus ikut acara seperti ini. Lain lagi komentar Zadok & Wiko : Acara ini bagi kami seperti sebuah oase di tengah padang gersang karena berbagai kesibukan kami. Kami sungguh diberkati. Kami bersyukur karena di usia pernikahan yang baru 1 tahun kami sudah mengikuti acara seperti ini. Saya sangat terkesan ketika harus mengucapkan “Janji Nikah”, sampai menangis terharu. Masih hafal saya setiap kata yang saya ucapkan dalam pemberkatan nikah setahun yang lalu, namun hari ini terasa semakin bermakna.
Kami menyadari bahwa masih banyak keluarga-keluarga Kristen yang perlu ditolong untuk mengerti makna keluarga Kristen yang sesungguhnya. Doakan agar tahun depan acara seperti ini dapat diadakan kembali. Jika saudara berminat untuk ikut, dapat menghubung staf kami.
Tuhan memberkati (By WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :
