KeluargaKomunitas

5 CIRI PRIA MASKULIN BERDASARKAN FIRMAN TUHAN

760views

5 Ciri Pria Maskulin berdasarkan Firman Tuhan

By. Dennis Rainey

Pada tahun 2013, topan Isabel mengahantam bagian timur Amerika Serikat , dengan 16 korban meninggal dan 6 juta rumah terputus aliran listrik. Ujung topan melewati kota Washington, D.C., mendorong Presiden dan anggota Kongres untuk mencari tempat yang lebih aman.

Hal itu tidak terjadi Pemakaman Nasional di Arlington, di mana para penjaga berdiri dan berjaga di kuburan Pahlawan yang Tidak dikenal pada saat itu, seperti yang telah mereka lakukan setiap jam setiap hari sejak 1 Juli 1937. Ketika topan menghantam, para prajurit tetap di pos mereka meskipun mereka diberi izin untuk mencari perlindungan.

Itu yang dilakukan seorang prajurit. Dia tahu akan ada badai, tetapi dia tidak menyerah. Dia berdiri teguh. Seperti seorang teman mengatakan kepada saya, “Jika orang-orang ini dapat berjaga-jaga atas orang-orang yang sudah meninggal, betapa lebih penting lagi jika saya berjaga-jaga atas mereka yang hidup – istri dan anak-anak saya?”

Seperti para prajurit ini, kita dipanggil untuk berdiri dan melakukan tugas kita sambil menatap badai yang berusaha merampas keberanian kita, mengejek dan menggoda kita untuk mengabaikan tugas kita dan meninggalkan ‘pos’ kita.

Jadi pertanyaannya, seperti apakah pria sejati itu?

Firman Tuhan adalah kitab yang jujur, itulah salah satu alasan mengapa saya tahu Alkitab akan menjadi tempat untuk belajar bagaimana menjadi seorang pria sejati dan apa yang harus dilakukan oleh pria sejati. Saya mulai mencari di alkitab, berfokus pada bagian-bagian yang berbicara tentang pria dan maskulinitas, dan saya menemukan 5 tema yang kuat.

  1. Seorang pria mengontrol emosi dan gairahnya. Sebagai seorang yang lajang atau sudah menikah, pria sejati dapat menjinakkan gairahnya. Dia tidak memperalat wanita atau anak-anak; dia melindungi mereka. Dia menjauhkan tangannya dari seorang wanita yang bukan istrinya dan memperlakukan istrinya dengan cinta, hormat, dan bermartabat. Dia menjaga pandangannya dari hal-hal yang berbau pornografi. Dia melindungi kegadisan dan kepolosan seorang wanita lajang. Dia tidak mengeksploitasi yang ada di bagian bawah pinggangnya. Dia seorang pria yang memiliki hati, pemahaman dan hati nurani.
  1. Seorang pria memenuhi kebutuhan keluarganya. 1 Timotius 5: 8 mengatakan, “Tetapi jika seseorang tidak menyediakan kebutuhannya sendiri, dan terutama bagi orang-orang di rumahnya, ia telah menyangkal iman dan lebih buruk daripada orang yang tidak percaya.” Ini adalah kata-kata yang keras. Ketika seorang pria tidak bekerja dan memenuhi kebutuan keluarganya, dia akan merasa malu. Harga dirinya tenggelam. Seorang pria yang tidak bekerja, yang tidak dapat mempertahankan pekerjaan, yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, atau yang menolak untuk memikul tanggung jawabnya menciptakan ketidakamanan pada istri dan anak-anaknya. Setiap pria perlu menyediakan kebutuhan keluarganya, yang juga berarti mengambil tanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan emosi dan rohani. Seorang ayah harus melatih anak-anaknya dan mempersiapkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab yang tahu bagaimana menghadapi perubahan arus budaya yang cepat dan terkadang jahat.
  1. Seorang pria melindungi keluarganya. Meminjam ilustrasi dari John Piper dan Wayne Grudem tentang esensi maskulinitas: Ketika Anda sedanga berbaring di tempat tidur dengan istri Anda, dan Anda mendengar suara jendela yang dibuka di dapur Anda pada pukul 3 pagi, apakah Anda mengguncang dia bangun dan berkata , “Terakhir kali ini terjadi, saya adalah orang yang mengambil tongkat baseball dan menyelidiki untuk melihat apakah ada orang masuk ke rumah. Sekarang giliran mu, sayang. Ini pemukulnya!” Tidak! Tetapi menjadi pelindung adalah sebuah panggilan, lebih dari melindungi keamanan fisik. Amsal 4: 10–15 menggambarkan seorang ayah yang melindungi putranya dengan mewariskan kebijaksanaan, membantunya membangun karakter yang saleh, dan mengajarkannya untuk menolak kebohongan dan godaan dunia. Ayah ini tidak hanya melindungi putranya tetapi generasi berikutnya karena kebijaksanaan yang dia bagikan akan diteruskan.
  1. Seorang pria melayani dan memimpin keluarganya. Melayani dan memimpin mungkin tampaknya seperti sebuah kontradiksi, tetapi hal tersebut tidak dapat dipisahkan menurut Alkitab. Sementara Rasul Paulus menyampaikan dalam Efesus 5:23 bahwa “suami adalah kepala isteri,” ia dengan cepat menghapuskan pemahaman yang mengijinkan kepemimpinan seperti ini dapat didominasi oleh laki-laki yang egois. Dia melengkapi kalimatnya dengan, “seperti Kristus adalah kepala jemaat.” Bagian ini melanjutkan dengan mengatakan bahwa suami harus mengasihi istri mereka “sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya…” (ayat 25). Ini melukiskan gambaran kepemimpinan yang bertentangan dengan bagaimana dunia memandang kepemimpinan. Seorang pria dipanggil untuk menjadi pemimpin yang melayani – mengambil tanggung jawab atas istri dan anak-anaknya dan untuk memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu, baru diri sendiri. Dia dipanggil untuk menunjukkan kasih yang tidak mementingkaan diri dan dengan pengorbanan – jenis kasih yang kita lihat dalam Tuhan terhadap anak-anaknya.
  1. Seorang pria mengikuti rancangan Tuhan untuk maskulinitas sejati. Mikha 6: 8 mengatakan, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik, dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” Inti dari kehidupan seorang pria adalah hubungannya dengan Tuhan. Orang yang berjalan dengan rendah hati bersama Tuhan dimotivasi dan dikuatkan untuk melangkah maju dan memikul tanggung jawab yang sulit yang ada di hadapannya.

Saudara lihat, pria pemberani tidak pernah “bebas tugas”.

Translated by Reva, from

https://www.cru.org/us/en/communities/families/5-themes-biblical-manhood.html

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response