KeluargaKomunitas

BERJUANG BERSAMA DALAM PERNIKAHAN

104views

BERJUANG BERSAMA DALAM PERNIKAHAN

Pelajari 5 cara untuk menghindari konflik dalam pernikahan saudara sebelum pertengkaran dimulai.

Konflik menimbulkan konflik, dan itulah sebabnya fokus setiap pasangan harus pada pencegahan konflik sebelum konflik dimulai. Berkomunikasi dengan baik satu sama lain, saling mendorong dan berterima kasih satu terhadap yang lain, dan biarkan anugerah berlimpah.

Salah satu sumber konflik yang paling umum dalam pernikahan adalah konflik itu sendiri; kita menjadi marah dan marah karena kita selalu bertengkar.

Ketika setiap gangguan kecil atau iritasi menjadi topik diskusi, sebuah spiral menurun dimulai: Mengapa dia (istri) sangat pemilih? Mengapa ia (suami)  mengeluh tentang segala sesuatu?

Pasangan dapat mencegah konflik sebelum konflik muncul. Berikut adalah 5 saran praktis untuk membantu saudara keluar dari konflik yang terjadi dan menjalani pernikahan yang sehat kembali.

 

  1. Miliki Waktu Untuk Berdua

Jika saudara ingin berhasil dalam sebuah kegiatan  apapun, saudara harus hadir di sana. Saudara pun hadir bersama ketika memulai sebuah pernikahan;  mengapa melewatkan sisa pernikahan selanjutnya?

Hal yang pertama dan terutama untuk membangun dedikasi dalam sebuah pernikahan adalah memiliki waktu bersama.

Sebelum saudara menghapus item ini dari daftar hal-hal yang harus saudara lakukan:  izinkan kami untuk mengklarifikasi: Mengembangkan dedikasi dalam pernikahan membutuhkan waktu untuk bersama.

Pikiran dan tubuh saudara perlu berada di ruangan yang sama pada waktu yang bersamaan. Itu berarti memilih kegiatan yang dilakukan bersama selain menonton DVD. Lakukan sesuatu yang menyenangkan dan berinteraksilah satu sama lain.

Ini berarti waktu untuk ‘slow-down’ dan waktu untuk fokus pada apa saja, selain pekerjaan, anak-anak, atau jadwal carpool minggu depan. Ini berarti waktu untuk bersama sebagai kekasih dan bukan hanya sebagai rekan bisnis.

Waktu seperti ini mungkin tidak mudah. Jika hal seperti ini sudah jarang saudara lakukan, pada awalnya saudara mungkin akan merasa kesulitan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika sedang bersama.

2. Bicarakan sesuatu yang lain

Selama bertahun-tahun kami membuat kesalahan dengan membawa jadwal kegiatan ketika kami makan siang. Kami akan menghabiskan setiap menit waktu kami untuk membahas perincian jadwal minggu depan: anak-anak, dokter gigi, perbaikan mobil, dry cleaning, dsb

Kapan terakhir kali saudara bertanya kepada pasangan saudara apa pendapatnya tentang seni (bukan saat membawa anak-anak ke museum seni). Tentang politik (bukan saat mengubah data pendaftaran pemilih). Tentang Tuhan (dan bukan tentang kegiatan gereja minggu depan). Kapan terakhir kali saudara berbicara dengan pasangan tentang hal lain selain ‘bisnis’?

Hidup ini sibuk, dan dibutuhkan banyak perencanaan dan koordinasi hanya untuk menyelesaikan sesuatu. Tetapi untuk menjadi lebih berdedikasi pada pasangan saudara, saudara perlu tahu lebih banyak tentang pasangan saudara. Dari waktu ke waktu, saudara perlu membicarakan hal yang lain.

  1. Sering memberikan dorongan dan pujian

Samuel Johnson pernah berkata, “Pujian, seperti emas dan berlian, nilainya mahal karena kelangkaannya.”

Kami telah menemukan prinsip dasar dalam ekonomi perkawinan: Konflik meningkat ketika pujian dan dorongan menurun.

Wanita sering mengatakan bahwa jika suami tidak memberikan pujian, mereka cenderung menganggap suami mereka tidak setuju/menolak. Jika saya melakukan sesuatu dengan baik, ia tentu akan mengatakannya; pasti ada hal yang  salah.

Tetapi pria sering mengambil pendekatan yang berlawanan. Bagi mereka, tidak ada kritik menyiratkan persetujuan. Jika engkau melakukan kesalahan, saya akan memberitahumu; semuanya baik-baik saja.

Suami menawarkan ‘diam berarti setuju’, tetapi bagi istri ‘diam’ berarti keluhan. Seorang suami yang sangat senang dengan istrinya, tetapi tidak mau repot-repot mengatakannya, akan mendapatkan konflik tak terduga.

“Pernikahan harus menjadi duet,” tulis Joe Murray. “Ketika satu bernyanyi, yang lain bertepuk tangan.”

Berinvestasilah dalam hal dedikasi untuk memberikan pujian dan dorongan/ semangat. Jika saudara tidak memuji dan mendorong istri saudara, siapa lagi?

Dunia di luar sana adalah dunia yang tidak tahu berterima kasih dan kritis, dan ini adalah peluang emas yang saudara miliki dalam kehidupan pasangan saudara.

  1. Jadikan bersyukur sebuah gaya hidup

Alkitab sangat merekomendasikan ucapan syukur – tidak hanya perasaan syukur, tetapi komunikasi verbal dari rasa terima kasih itu kepada orang lain.

Ungkapan terima kasih/syukur tidak hanya mendorong sang penerima; ia memiliki perspektif yang kuat – memberikan dampak pada orang yang mengucapkan. Hal itu menenggelamkan gerutuan dan keluhan, dan dapat menggeser fokus – melihat gelas ‘setengah kosong’ menjadi ‘setengah penuh’.

Saudara selalu dapat menemukan sesuatu untuk dikeluhkan, tetapi kita semua memiliki banyak hal untuk disyukuri juga, terutama ketika menyangkut pasangan kita. Itu semua masalah perspektif.

Ketika saudara ingat untuk mengatakan, “terima kasih”, kepada pasangan,  saudara juga sedang mengatakan, “Aku memperhatikan, mempedulikan dan membutuhkanmu.” Itu adalah pesan yang kuat, dan itu adalah penangkal yang kuat terhadap perasaan putus asa dan penolakan.

5Berikan anugerah dengan berlimpah.

Amsal 19:11 mengatakan, Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.”

Rahmat/anugerah berarti mengampuni kesalahan. Seperti kata Amsal, adalah baik untuk mengendalikan amarah kita dan memaafkan pelanggaran.

Ketika kita melakukan hal itu, kita akan “dipuji” oleh pasangan kita; mereka mulai menganggap kita sebagai pemurah dan pemaaf, dan hal itu akan membuat mereka lebih mudah untuk bermurah hati dan memaafkan.

Tetapi bagaimana saudara dapat memaafkan sesuatu yang benar-benar mengganggu saudara? Saudara tidak akan mampu – Saudara dapat memohon kekuatan dari Tuhan.

Kami menyarankan saudara untuk berusaha menciptakan suasana di rumah di mana hal-hal kecil tidak terlalu mengganggu saudara. Jangan meremehkan kekuatan prinsip ini: Hidup dipenuhi dengan hal-hal kecil.

Dalam arti tertentu, rahmat/anugerah bukanlah prinsip yang terpisah, tetapi merupakan puncak dari 4 prinsip  sebelumnya. Ketika kita menghabiskan waktu bersama sebagai teman dan kekasih, ketika kita tidak pelit memberikan dorongan dan pujian, dan ketika kita membuat kebiasaan untuk berkata terima kasih bahkan untuk hal-hal kecil, suasana kemurahan hati dan kemauan yang baik yang menghasilkan kemampuan untuk memberikan anugerah.

Konflik menimbulkan konflik, dan itulah sebabnya fokus setiap pasangan harus pada pencegahan konflik sebelum konflik dimulai. Berkomunikasilah satu sama lain, mendorong dan berterima kasih satu terhadap yang lain, dan biarkan rahmat berlimpah. Saudara akan mendapati bahwa saudara sedang  menciptakan suasana di mana konflik tidak akan bertumbuh.

Diadaptasi dengan izin dari Moody Publishers, hak cipta 2010. Semua hak dilindungi undang-undang.

Oleh: Tim & Joy Downs

Diambil dari https://www.cru.org/us/en/blog/life-and-relationships/marriage/fighting-fair.html

Diterjemahkan oleh RS

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response